Sabtu, 25 Februari 2012

Apple App Store vs Android Market


Salah satu perbedaan penting dari Apple App Store dan Android Market adalah kebijakan yang diterapkan pada kedua app store itu. Apple mengecek dengan detail setiap aplikasi yang didaftarkan ke App Store, termasuk layak dan tidaknya aplikasi itu dijual di App Store. Sebaliknya, Google membiarkan Android developer untuk menjual aplikasi mereka ke dalam Android Market. Aplikasi itu hanya akan ditarik atau diblokir jika terbukti melanggar ketentuan yang telah ditetapkan Google.

Kebijakan Google dan Apple dalam hal aturan pendistribuasian aplikasi di app store milik mereka memang sangat bertolak belakang. Apple di satu sisi memiliki aturan ketat dan sebuah proses ijin atau persetujuan sebelum aplikasi masuk ke App Store. Di lain sisi, Google juga memiliki aturan tapi tidak melalui proses persetujuan dari pihak Google sebelum aplikasi masuk ke Android Market.

Sebuah artikel di situs CultofMac membahas hal tersebut dan menguraikan bagaimana sebenarnya Apple bisa mengambil hal-hal positif dari kebijakan Google atas Android Market. Dengan kata lain, sistem yang ada di Android Market bisa saja diterapkan pada App Store tanpa harus khawatir akan adanya pelanggaran yang bersifat serius dan membahayakan user.

Ada banyak alasan kenapa Gogole tidak meminta developer untu melalui proses persetujuan sebelum mendaftarkan aplikasi mereka di Android Market. Alasan pertama dan utama adalah untuk menjamin kebebasan para developer agar bisa memberikan update dan aplikasi sesuai keinginan mereka. Sebuah developer (bukan perusahaan besar) bisa saja telah melakukan tes pada sebuah aplikasi tapi sebaik apapun mereka mencoba, bugs tetap saja muncul. Pendaftaran aplikasi tanpa proses persetujuan yang berlaku di Android Market memungkinkan developer untuk secara cepat mengidentifikasi adanya bugs via user feedback, kemudian membenahinya dan selanjutnya rilis update secepatnya.

Berbeda dengan di App Store, sebuah developer untuk Apple diharuskan mengidentifikasi bugs, membenahinya dan user masih akan terus protes atas adanya bugs tersebut. Masalahnya bukan hanya bugs, developer yang ingin menambahkan fitur baru bisa dilakukan secara cepat di Android Market tanpa proses persetujuan, berbeda dengan di App Store. Open system di Android juga memberi kesempatan pada developer independen untuk memamerkan aplikasi mereka dengan cara mudah tanpa melalui proses persetujuan yang berfungsi menilai apakah aplikasi itu layak atau tidak untuk diterima.

Tapi, bukankah proses semacam itu menjadikan sembarang aplikasi, termasuk aplikasi tidak bermutu, berdesakan di Android Market? Ya, hal itu tidak dipungkiri. Tapi sesungguhnya hal semacam itu akan memberikan kesempatan pada user untuk memberikan rating sehingga user lain akan tahu apakah suatu aplikasi bermutu atau tidak.

Bagaimana dengan sistem keamanan? Jika Google tidak melalui proses persetujuan, bagaimana user tahu aplikasi itu bukanlah malware? Perlu diketahui bahwa setiap aplikasi (dan akun developer) yang diupload ke Android Market secara otomatis di-scan oleh sistem proteksi malware milik Google. Jika dicurigai sebagai malware maka Google akan membuang aplikasi itu dari Android Market, termasuk dari handset milik user yang telah terlanjur mendownload aplikasi itu. Android telah didesain sejak awal untuk mencegah adanya kemungkinan malware yang ada di ponsel. Dengan adanya ‘sandboxing and permissions’ di Android OS, sangat tidak mungkin sebuah aplikasi bisa akses informasi dari sebuah ponsel yang seharusnya tidak boleh diakses.

3 komentar:

Thecode at 25 Februari 2012 pukul 03.26 mengatakan...

Bos apa bedanya android market dengan appblackberry ?Bos apa bedanya android market dengan appblackberry ?

Agan at 25 Februari 2012 pukul 03.43 mengatakan...

lihat sini aja bos.. klo mau lihat app blackberry http://appworld.blackberry.com/webstore/

miftakhulf at 26 Februari 2012 pukul 06.04 mengatakan...

follow ya
low-mot.blogpsot.com

Posting Komentar

Chitika

Daftar isi

 
© 2011 Info Phone | Except as noted, this content is licensed under Creative Commons Attribution 2.5.
For details and restrictions, see the Content License | Recode by Ardhiansyam | Based on Android Developers Blog