Grup Hacker Anonymous Ancam Matikan Jaringan Internet Hari ini.

Keberadaan grup hacker Anonymous memang cukup fenomenal. Tahun lalu salah satu anggota grup hacker tersebut menyatakan akan menjadikan Facebook sebagai target karena menganggap social media yang dipimpin Mark Zuckerberg itu telah menjual informasi pada agen pemerintahan.

Tak hanya itu, Anonymous juga menjadi bahan perbincangan ketika mengumumkan rilis desktop OS ciptaan mereka. OS yang diberi nama Anonymous-OS tersebut dibuat dengan basis Ubuntu 11.10 serta menggunakan environment dari Mate desktop.

Tidak berhenti membuat kegaduhan, kabar terbaru menyebut adanya rencana Anonymous untuk mematikan jaringan internet pada Sabtu lusa (31 Mar). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes mereka terhadap SOPA, Wallstreet dan para pemimpin dunia yang dianggap tidak bertanggungjawab serta para bankir yang dinilai rakus dan memperkaya diri sendiri.
           

“Tolong diingat, ini adalah bentuk protes, kami tidak berusaha ‘membunuh’ internet, kami hanya mematikannya sementara waktu di titik yang paling penting.”

Apa yang direncanakan Anonymous diperkirakan akan dilakukan dengan cara mematikan server inti DNS sehingga membuat situs-situs tidak dapat diakses. Para pakar keamanan internet mengatakan bahwa aksi seperti itu memang efektif tapi tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.

Grup hacker Anonymous dinilai bisa melakukan gangguan internet lokal tapi hal tersebut diperkirakan akan dipusatkan pada jaringan tempat mesin hacking utama berada. Menurut ahli keamanan internet dari Errata Security, Robert Graham, tidak mungkin Anonymous bisa mematikan seluruh jaringan internet secara bersamaan dalam waktu yang sama. Saat mereka melakukan aksinya, diragukan jika semua orang menyadarinya.”

Meski demikian Graham membuat catatan penting dengan mengatakan, “Hanya karena saya mengatakan Anonymous tidak bisa melakukan hal itu bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan.”

Well, tampaknya ancaman Anonymous ini bukan main-main. Kita buktikan bersama Hari ini

facebook Larang Berbagi Password

 

Privacy di Facebook memang sangat penting. Mengingat Facebook seringkali dipakai sebagai referensi untuk melihat latar belakang seseorang, Facebook memperingatkan para pemilik perusahaan untuk tidak meminta password pada para pelamar kerja di perusahaan mereka. Tak hanya memperingatkan, Facebook juga mengancam akan menempuh jalur hukum jika larangan berbagi password itu tetap dilanggar oleh para pemilik perusahaan.

Temuan tentang permintaan password dari sejumlah perusahaan terkuak ketika Associated Press pada beberapa waktu lalu melaporkan adanya para pencari kerja yang saat interview dimintai password Facebook. Si pemilik perusahaan berdalih dengan mengetahui password Facebook si pelamar kerja maka mereka bisa mengecek latar belakangnya.

Menanggapi pemberitaan itu kepala Facebook divisi privacy, Erin Egan, mengemukakan bahwa jika seorang pemilik perusahaan dengan password yang ia dapat lalu bisa mengetahui bahwa si pencari kerja adalah anggota dari grup sosial tertentu, maka si pemilik perusahaan bisa dituntut secara hukum jika memutuskan tidak mempekerjakan si pelamar.
           

“Sebagai seorang user, Anda tidak bisa dipaksa untuk berbagi informasi pribadi hanya untuk bisa diterima sebagai karyawan. Dan sebagai kawan dari seorang user, Anda tidak perlu khawatir bahwa informasi pribadi Anda akan disebarkan ke orang asing yang tidak Anda kenal dan Anda tidak boleh membagi informasi tersebut karena teman Anda tengah mencari kerja.”

Tidak berbagi password adalah hal dasar yang harus dipegang setiap orang dalam berkegiatan online. Selain merupakan privacy, Facebook melihatnya sebagai hal yang memiliki resiko keamanan.

Hal semacam ini barangkali belum diketahui terjadi di Indonesia. Tapi jika kebetulan Anda tengah menjalani wawancara kerja dan diminta password Facebook, atau password akun apapun yang Anda punya, Anda tahu apa yang harus Anda lakukan ;)